Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas mengenai kandungan pada Oli dan Grease. Salah satu kandungan yang ada pada oli maupun grease adalah Zat Aditif / Additives. Pada kali ini kita akan membahas lebih detail terkait zat aditif yang ada pada pelumas oli maupun grease,
Zat aditif pelumas adalah bahan-bahan kimia yang ditambhkan ke dalam pelumas baik oli maupun grease untuk meningkatkan kualitas performa serta menambahkan karakteristik dari bahan dasar suatu pelumas. Tanpa ada tambahan zat aditif sebagai salah satu komposisi pelumas, sebuah pelumas akan semakin mudah terkontaminasi yang dapat merusak molekul pada pelumas sehingga pelumas tidak dapat bekerja dengan baik untuk melindungi mesin sebagaimana mestinya. Zat aditif ditambahkan ke dalam pelumas dengan jumlah yang beragam yaitu sebanyak 5% – 20%. Ada berbagai jenis zat aditif, tentunya setiap jenis memiliki fungsi yang berbeda. Untuk memiliki pemahaman lebih dalam mengenai jenis dan fungsi dari zat aditif pada pelumas, mari kita simak penjelasan dibawah ini!
Jenis-jenis Zat Aditif Pada Pelumas
1, Anti-foaming Agent
Anti-foaming Agent adalah zat aditif yang memiliki fungsi untuk mencegah munculnya busa atau gelembung udara berlebih pada pelumas. Mesin seperti kompresor, gearbox, dan motor bakar yang gerakan mesinnya mengaduk sehingga memungkinkan terbentuknya busa pada pelumas saat mesin beroperasi. Busa dapat menghambat kinerja suatu pelumas yang berakibat pada menurunnya kinerja mesin.
2. Anti-oxidants
Anti-oxidants merupakan zat aditif yang berperan untuk menghambat proses oksidasi molekul lain pada pelumas. Pelumas mineral dapat bereaksi dengan oksigen yang ada dalam udara dan menyebabkan terbentukmya asam. Oksidasi pada pelumas dapat memicu meningkatnya viskositas oli dan membentuk endapan, dan hal ini juga memungkinkan terjadinya korosi.
3. Anti-rust / Corrosion
Aditif ini berguna sebagai pencegah terjadinya korosi dan karat pada bagian logam yang berhubungan dengan pelumas.
4. Pour point depressant
Pour point merupakah titik temperatur atau suhu terendah dimana pelumas dapat dituangkan. Pour point depressant merupakan zat aditif yang dapat menghalangi terbentuknya partikel lilin pada pelumas sehingga dapat menjaga “kecairan” oli pada temperatur rendah.
5. Detergent
Pelumas yang digunakan pada permukaan komponen, sebagai contoh pelumasan pada mesin motor bakar akan lebih mudah tercemar akibat proses pembakaran. Zat aditif detergent membantu menyingkirkan hasil netralisasi dari permukaan komponen mesin. Deterjen juga membentuk lapisan film di permukaan komponen untuk mencegah menempelnya kerak di permukaan komponen.
6. Viscosity Index Improver
Viskositas pelumas akan turun apabila digunakan pada temperatur tinggi, hal ini yang kemudian dapat menyebabkan penurunan kualitas suatu pelumas. Aditif khusus ini mampu menjaga viskositas oli, terutama oli multigrade, untuk menghadapi temperatur rendah maupun tinggi.
Dan masih banyak jenis zat aditif yang biasa ditambahkan kedalam pelumas untuk meningkatkan kualitas suatu pelumas.
Sebagai distributor resmi pelumas Shell, PT. Pancaputra Mitratama Mandiri, kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan kami. Tidak hanya segi penjualan, namun juga dari segi pengetahuan terkait pelumas yang menjadi salah satu layanan purna jual (after sales services) yang tersedia khusus bagi pelanggan kami.
Silakan hubungi kami PT Pancaputra Mitratama Mandiri – Pemasok / Distributor Pelumas / Oli Resmi Shell di Surabaya dan melayani Jawa Timur & seluruh wilayah Indonesia.